Buku vs Film: I Want to Eat Your Pancreas



Novel ini Ayu baca setelah menonton filmnya. Baru kali ini tertarik baca buku yang sudah diadaptasi ke layar lebar. Biasanya kalau sudah nonton jadi malas baca bukunya. 😁 Tapi waktu lihat novel ini jadi penasaran sama versi aslinya.

Dan ternyata..., versi bukunya memang lebih komplit daripada film. (Sudah biasa 😩) Haruki merupakan tokoh utama berkarakter pendiam, jadi ketika difilmkan ada banyak hal yang tidak terungkap seperti pada novel. Novel yang ditulis oleh Sumino Yoru ini menggunakan sudut pandang tokoh utama jadi semua pikirannya tertuang dengan baik. Tapi di film, doi cuma banyak diam. Karena itu, Shun Oguri tampil sebagai Haruki dewasa yang menceritakan masa mudanya kepada orang lain sebagai bentuk narasi untuk menjelaskan alur cerita. Sedangkan di bukunya benar-benar terfokus pada masa sekolah saja.

Kalau filmnya agak berbeda tentu bisa dimaklumi karena durasi terbatas. Kalau tidak baca novelnya, filmnya lumayan bagus, kok. Aura kedua versi ini memang beda, sih. Filmnya terkesan lebih muram jadi endingnya pun dibuat berbeda. Tim PH kelihatan berusaha keras mengemas film ini karena menggunakan alur flashback untuk mengangkat novel beralur maju. Otsukaresama deshita~

Menurut Ayu pribadi, novelnya jauh lebih menarik. Tapi sosok Minami Hamabi sebagai lead actress bikin filmnya jadi segar. Hihihi... 



Kabarnya bakal diadaptasi juga ke versi anime. Kalau memang benar, semoga animenya lebih mirip novel ketimbang filmnya. Ada banyak scene yang bakal lebih ekspresif kalau diadaptasi jadi anime.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Buku vs Film: I Want to Eat Your Pancreas"

Posting Komentar